Inovasi Teknologi Lahan Rawa: Mendukung Kedaulatan Rawa 🔍
Prof. Dr. Ir. Masganti, MS., Ir. R. Smith Simatupang, MP., Dr. Ir. Muhammad Alwi, MS., Dr. Eni Maftu'ah, SP., MP., Prof. Dr. Ir. Muhammad Noor, MS., Dr. Ir. Mukhlis, MS., Ir. Hendri Sosiawan, CESA., Dr. Maulia Aries Susanti, SP., M.Sc. (editor) Rajawali Pers, Pertama, 2018
Indonesian [id] · PDF · 6.5MB · 2018 · 📘 Book (non-fiction) · 🚀/lgli/zlib · Save
description
Pemerintah sejak lama mengembangkan daerah rawa dalam upaya meningkatkan produksi pangan, khususnya beras. Dalam sejarah ekstensifikasi pertanian di Indonesia, lahan rawa tercatat mulai dibuka dan dikembangkan sejak tahun 1920an sebagai areal usaha tani padi, jagung, sayuran, dan buah-buahan dan beberapa tanaman tahunan seperti karet, kakao, jeruk dan lainnya. Secara besar-besaran pemerintah membuka daerah rawa melalui Proyek Pembukaan Persawahan Pasang Surut (P4S) antara tahun 1979-1984 dengan rencana pembukaan 5,25 juta hektar di bawah Departemen Pekerjaan Umum (PU), tetapi terealisasi hanya 17%. Kemudian pembukaan 1 juta hektar melalui Proyek Pembukaan Lahan Gambut (PLG) Sejuta Hektar di Kalimantan Tengah, dari rencana menempatkan 316.000 KK terealisasi hanya 15.600 KK. Sejak diperkenalkannya gerakan intensifikasi melalui Program Bimas, Inmas, Insus sejak tahun 1969 yang kemudian masif di Jawa dan beberapa daerah lainnya di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua, tetapi lahan rawa seolah-olah tidak tersentuh karena hampir 90% masih menerapkan tanam sekali setahun (IP 100) dengan cara-cara bertani yang masih tradisional. Mengingat tidak semua proyek pembukaan atau pengembangan daerah rawa berhasil dengan baik, juga program intensifikasi yang masih setengah hati, maka menarik untuk mempelajari dan mendalami tentang pertanian secara menyeluruh di lahan rawa ini, terutama terkait dengan inovasi teknologi untuk mendukung pengembangan pertanian.
Alternative author
Prof. Dr. Ir. Muhammad Noor, MS et al, Ir. Muhammad Saleh, MP
Alternative publisher
Perpustakaan Balittra
Alternative edition
Indonesia, Indonesia
Alternative edition
2021
date open sourced
2021-11-09
Read more…

🐢 Slow downloads

From trusted partners. More information in the FAQ. (might require browser verification — unlimited downloads!)

All download options have the same file, and should be safe to use. That said, always be cautious when downloading files from the internet, especially from sites external to Anna’s Archive. For example, be sure to keep your devices updated.
  • For large files, we recommend using a download manager to prevent interruptions.
    Recommended download managers: JDownloader
  • You will need an ebook or PDF reader to open the file, depending on the file format.
    Recommended ebook readers: Anna’s Archive online viewer, ReadEra, and Calibre
  • Use online tools to convert between formats.
    Recommended conversion tools: CloudConvert and PrintFriendly
  • You can send both PDF and EPUB files to your Kindle or Kobo eReader.
    Recommended tools: Amazon‘s “Send to Kindle” and djazz‘s “Send to Kobo/Kindle”
  • Support authors and libraries
    ✍️ If you like this and can afford it, consider buying the original, or supporting the authors directly.
    📚 If this is available at your local library, consider borrowing it for free there.